Ditulis oleh : Shofiatuzzahra
Bagi sebagian orang media sosial seakan akan menjadi candu, setiap jam, menit maupun detik orang orang bahkan tak mudah lepas dengan gadgetnya. Pencapaian informasi dengan media sosial memang sangatlah cepat, banyak orang orang yang membagikan pengalaman-pengalamannya yang menginspirasi banyak orang.
Namun ada pula beberapa orang yang tidak setuju dengan apa yang dibagikan orang lain. Oleh karenanya tidak jarang kita temui beberapa komentar negatif pada setiap postingan seseorang.
Pasti kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang membutuhkan satu sama lain. Tolong menolong adalah suatu hal yang wajib kita lakukan, diantara kita pasti menganut kepercayaan masing-masing yang mengajarkan untuk saling tolong menolong terhadap sesama.
Perlu diketahui bahwa dari kebiasaan tolong menolong tentu terdapat banyak hikmah dan manfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Besar/kecil pertolongan yang kita berikan kepada orang lain tentu akan sangat berpengaruh besar terhadap orang yang kita bantu. Sehingga tidak perlu sungkan untuk saling tolong menolong walaupun hal yang sepele, asalkan tetap dalam kebaikan.
Adapun bentuk tolong menolong terdapat banyak cara, tidak hanya memberikan sebuah benda, kita juga dapat menolong orang lain dengan tenaga maupun pikiran berupa saran dsb. Terdapat beberapa manfaat jika kita menolong orang lain yaitu:
- Mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan.
- Lebih bersyukur atas apa yang kita punya.
- Menghilangkan stres karena merasa kita berguna bagi orang lain.
- Dapat mengispirasi orang lain dan menularkan kebaikan.
Tidak ada salahnya apabila ketika membantu seseorang kemudian kita membagikannya ke sosial media, karena hal itu akan menginspirasi banyak orang yang melihat agar mau saling tolong menolong terhadap sesama. Namun bagi beberapa orang ada yang beranggapan bahwa hal seperti itu dianggap pamer atau hanya ingin terlihat baik saja, sehingga komentar-komentar negatif tidak pernah luput, begitupun cibiran pedas juga tidak ketinggalan.
Terkadang memang maksud dari niat kita hanya untuk menolong dengan senang hati, tetapi beberapa orang masih banyak yang menilai buruk terhadap apa yang telah kita lakukan.
Apabila dalam melakukan kebaikan mendapatkan komentar negatif di jejaring sosial, maka kita hanya perlu menanggapinya dengan positif. Meskipun kita mendapatkan perlakuan negatif, tidak ada salahnya jika kita menanggapinya dengan perlakuan positif.
Terdapat banyak cara saat kita mendapat perlakuan negatif di sosmed yaitu :
- Dengan cara mengabaikannya.
- Menanggapinya dengan bijak
- Menanggapinya melalui DM
- Menutup kolom komentar.
Perlu disadari bahwa orang yang dengan mudahnya menilai seseorang dengan berkomentar negatif adalah orang yang sering lupa diri dan hanya melihat dari sisi sampingnya saja. Sehingga mengabaikannya dan meneruskan menebar kebaikan justru itu akan lebih baik.
Memang tidak ada salahnya bebas berkomentar di postingan orang lain. Namun akan lebih baik lagi apabila menggunakan sosial media dengan bijak sehingga tidak akan menyinggung perasaan orang lain dan tidak akan menimbulkan perpecahan.
Perlu dipahami dan disadari bahwa sosial media merupakan tempat yang dapat dilihat banyak orang secara publik, sosmed memang memberi kita kebebasan tetapi tidak seharusnya berekspresi liar (seenaknya).
Tetaplah jaga etika dimanapun kita berada, jaga sopan santun, hindari kata-kata kasar, hormatilah orang lain agar kita juga dihormati.
Ketahuilah akan kesehatan mental seseorang karena tidak semua orang mempunyai pemikiran dan perasaan yang sama. Alangkah lebih baik jika kita menghindari kata-kata yang mengandung unsur sara, jauhi perilaku toxic yang tidak ada manfaatnya.
Setiap aktif di sosial media, maka kita juga harus melibatkan akal sehat, perhatikan agar kita tidak menyakiti pengguna lainnya, hindari menyebar kebencian, penghinaan, dan pelecehan terhadap siapa pun.
Ingatlah keberadaan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik yang mengatur supaya kita tidak mengekspresikan suatu hal dengan sembarangan, karena berbagai ancaman hukuman telah tersedia untuk orang yang melakukan penghinaan dan pencemaran nama baik.
Nah seperti itulah kurang lebih tolak ukur dalam bersosial media. Jadi tetaplah berusaha menjadi pengguna sosmed yang pintar dan bijak agar tercipta kondisi yang aman, tentram dan damai.
Tidak hanya kita sendiri yang akan merasakan, tetapi orang lain pun akan merasakannya. Hidup tentram dan damai sangatlah murah kita tidak perlu mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk hal itu, hanya perlu bersikap bijak dan menjaga sopan santun kita semua sudah pasti mendapatkannya.