Ditulis oleh : nunsalbila_k
Diri ini selalu bertanya-tanya, kenapa aku yang harus alami ini semua.
Inginkan bahagia, yang ada malah sebaliknya
Menyalakan keadaan, tapi tak mengubah apa-apa.
Berharap ada yang menghibur, malah tak disangka menambah pikiran.
Hingga tak sanggup menahan, akhirnya terluapkan dengan tangisan.
“Kenapa aku?”
Tidak sedikit dari kita pasti selalu menanyakan itu di saat kita tertimpa suatu hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita, atau tidak sesuai dengan yang kita rencanakan dan harapkan.
Termasuk aku, mungkin kamu juga.
Mencoba untuk bercerita dengan teman dan keluarga, tetapi masih belum juga melegakan. Sampai-sampai memilih untuk memendamnya.
Hatiku tentunya akan mencari ketenangan. Sudah pasti Allah lah tempatnya.
Dia yang menciptakanku dan mengatur segala kehidupanku dari sebelum aku terlahir di dunia.
Aku beranikan diri untuk menceritakan semua yang terjadi kepada Allah, mengatakan hal-hal yang mengganjal dalam hati ini.
Dan… menanyakan pertanyaan itu kepada-Nya.
“Kenapa aku, Ya Allah?”
Allah seakan-akan menjawabnya melalui hati kecil ini yang menuntun otak tuk menjawab pertanyaan itu, bahwa hal yang terjadi padaku itu adalah bentuk rasa sayang Allah.
Hati pun menjadi lebih tenang dan terus menerus merasa yakin, bahwa Allah punya rencana yang terbaik untukku.
“Mungkin bukan untuk waktu sekarang, tapi bisa jadi diwaktu yang akan datang.”, pikirku selalu.
Sejak saat itu, setiap apapun yang terjadi, aku selalu ceritakan semuanya kepada Allah, dan hati selalu menjadi tenang.
“Kenapa aku?”, kini sudah terjawab,
yaitu karena Allah sayang dan Allah ingin kita menjadi hamba yang lebih kuat.
Selagi kita selalu bersama Allah, maka jangan pernah khawatir untuk apa-apa yang terjadi dalam hidup kita. Allah adalah sebaik-baiknya perencana.
Kini harus mampu bertahan
tanpa menyalahkan keadaan.
Kini harus mampu melangkah
tanpa ada kata lemah.
Boleh lelah, tapi jangan menyerah.
Aku, kamu, kita kuat.