oleh Erliana Sabda Anisa (Matematika ’23)
Tidak terasa sudah akan memasuki semester baru, dan kita telah melewati momen penuh ketegangan saat membuka Simaster untuk melihat hasil studi selama beberapa bulan terakhir. Apakah IPK-mu aman? Atau justru sebaliknya? IPK yang belum maksimal mungkin menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh sebagian mahasiswa. Tapi, tahukah kita, IPK rendah bukanlah akhir dari segalanya? Kita boleh merasa sedih, kecewa, dan menangis, namun jangan biarkan perasaan tersebut berlarut-larut. Lalu, bagaimana kita dapat berdamai dengan kondisi ini dan tetap optimis? Yuk simak artikel ini sampai akhir!
Sebelum lanjut, mari kita ucapkan terima kasih pada diri kita sendiri yang telah berjuang sejauh ini. Belajar, begadang, berusaha memahami materi yang sulit, mencoba konsisten walaupun berkali-kali terjatuh lagi – semua itu tidaklah mudah dan patut untuk diapresiasi. Setelah memberikan apresiasi pada diri sendiri, sekarang saatnya kita bercermin dan melihat beberapa bulan ke belakang. Kira-kira, apa saja yang membuat akademik kita kurang maksimal? Apakah karena kesulitan akademis, dosen yang kurang cocok, prokrastinasi dan lebih sering scrolling daripada latihan soal, terlalu banyak mengambil tanggung jawab di luar akademik, kurang bijak dalam menentukan prioritas, sering sakit, atau kurang dukungan sosial? Jika iya, maka sekarang waktunya berbenah menjadi lebih baik lagi. Pertanyaannya adalah “Bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan?”
- Tawakkul (Berserah Diri kepada Allah)
Percayalah bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah dan ada hikmah di balik setiap kejadian. Allah berfirman, “Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)” (QS. At- Talaq: 3).
- Syukur dan Sabar
Bersyukur atas apa yang telah dicapai dan bersabar dalam menghadapi kesulitan. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153).
- Ikhtiar (Usaha Maksimal)
Tetap berusaha dan tidak menyerah. Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda ”Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara itqan (sungguh-sungguh, profesional)”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334)
- Evaluasi cara belajar dan manajemen waktu.
Buat rencana baru yang lebih baik dan realistis. Manajemen waktu yang baik sangat dianjurkan dalam Islam.
- Menghindari Sikap Putus Asa
Islam mengajarkan untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. “Dan janganlah kita berputus asa dari rahmat Allah” (QS. Yusuf: 87).
Tidak salah memikirkan masa depan, tapi lebih baik fokus terhadap masa sekarang. Realistis saja, hidup terus berjalan, kita tidak akan hanya berhenti di satu titik saja. Gisneo Putra, salah seorang sukses pemilik startup dengan IPK 2.00, kuliah 7 tahun. Bersumber dari podcast Analisa Channel, dia bercerita bagaimana pentingnya optimis dan terus mencoba, kalau jatuh terus bangun sampai kita sukses. Dia gagal berkali-kali, tidak stop sampai sukses seperti sekarang. Ingat, orang hebat dan sukses perlu gagal, tidak hanya sekali, dua kali, namun berkali-kali, bahkan kegagalan pun sampai menjadi teman karibnya. Hidup tidak sebatas ditentukan dari IPK saja.
Ingatlah, untuk mencapai kesuksesan, pelajarilah berbagai hal yang bermanfaat dan perbanyak membaca sehingga membuka pikiran dan wawasan. Berjuanglah terus tanpa henti, karena usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jangan lupa untuk selalu berbuat baik dalam keadaan apapun. Jangan jadikan hambatan sebagai alasan untuk tidak berbuat baik. Perbuatan baik yang kita lakukan akan kembali kepada kita “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untukmu dirimu sendiri”(Al-Isro: 7). Banyak mukjizat terjadi setelah kita berbuat baik. Namun, jangan jadikan balasan sebagai motivasi untuk berbuat baik; lakukan dengan ikhlas, dan hasilnya akan datang di waktu yang tepat.
Di akhir perjalanan semester ini, saat kita berhadapan dengan realitas IPK yang belum maksimal, penting untuk mengingat bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk berkembang. Terima kasih pada diri sendiri atas segala usaha dan jerih payah yang telah dilakukan. Mari kita berdamai dengan hasil saat ini sambil terus memperbaiki diri dengan strategi yang lebih baik. Bersandarlah pada Allah dengan kekuatan tawakal, syukur, dan kesabaran, dan teruslah berusaha dengan niat yang tulus. Ingat, dalam setiap kegagalan tersembunyi benih-benih kesuksesan yang menanti untuk tumbuh. Semoga ke depan, kita semua bisa mencapai versi terbaik dari diri kita. Baarakallahu fiikum
Beberapa sumber:
-Al-quran Al-kaarim
-Analisa Channel, https://www.youtube.com/watch?v=zThQP8am14A
-quora, https://id.quora.com/Apa-saran-untuk-seseorang-yang-pesimis-dengan-masa-depan-karena-IPK-rendah
-gambar: getty images