Shalawat adalah salah satu sarana agar hajat kita terkabul.
إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لاَ يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌ حَتَّى تُصَلِّيَ عَلَى نَبِيِّكَ صلى الله عليه وسلم
Sungguh doa itu tertahan di antara langit dan bumi, tidak akan naik sadikit pun sampai diiringi shalawat kepada Nabimu (HR. Tirmidzi no. 486, Imam Al-Mundziri menilai hadis ini hasan).
Maka hajat apa pun yang kita doakan harus diiringi shalawat kepada Rasulullah ﷺ.“Menshalawati” hajat dan keinginan agar lebih cepat dikabulkan hukumnya boleh berdasarkan riwayat di atas. Tapi…..
عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).
KALAM
Imam Al-Bushiri:
Aku memuji Rasulullah SAW tidak seperti Zuhair yang meminta imbalan.
Buya Yahya:
Jangan menjadikan ibadah untuk mendapatkan imbalan dunia, akan tetapi beribadahlah kepada Allah maka Allah akan beri dunia kepadamu.
Sangat disayangkan apabila kita bershalawat atas Rasulullah SAW hanya untuk kepentingan duniawi. Padahal, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW seharusnya diiringi dengan niat yang Ikhlas dan kecintaan yang tulus. Semoga setiap shalawat yang kita panjatkan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya, meningkatkan akhlak, dan bentuk cinta kepada Rasulullah SAW. Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad. Aamiin.
Referensi
Al-Bahjah TV. Membaca Shalawat Mengharap Dunia, Bolehkah?
Dilwa Media Pengen Sesuatu Disholawatin Aja dulu, Apakah Benar?