Oleh : Naufal Faiq Muyassar
Hadits Tentang Menuntut Ilmu
- Kewajiban Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim, sebagaimana hadits berikut ini:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda:
تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)
“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu. (HR Tabrani).
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
“Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali.”
- Jalan Menuju Surga Dimudahkan
Sebagaimana hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
PERMASALAHAN MAHASISWA YANG MELATARBELAKANGI TIPS N TRICK INI
- Overload Informasi:
Mahasiswa seringkali dihadapkan pada situasi di mana mereka harus menyerap banyak informasi dalam waktu singkat. Overload informasi dapat membuat sulit untuk mengingat semua detail yang diajarkan. Banjir informasi atau information overload merupakan kondisi di mana seseorang mencerna terlalu banyak informasi dalam satu waktu. Akibatnya, kamu harus memerhatikan dan memproses banyak hal dengan bersamaan yang menyebabkan kapasitasmu bekerja secara efektif jadi menurun. Lebih lanjut, hal ini nantinya akan membuatmu jadi susah membuat keputusan. Apabila dibiarkan, bahkan kamu rentan terkena burnout. Sayangnya, di zaman yang serba digital, risiko mengalami information overload semakin tinggi dan sukar dihindari.
- Kurangnya Motivasi:
Mahasiswa yang kurang termotivasi mungkin kesulitan dalam mempertahankan fokus dan melibatkan diri sepenuhnya dalam proses pembelajaran, sehingga sulit untuk mengingat informasi yang telah dipelajari.
- Teknik Belajar yang Tidak Efektif:
Beberapa mahasiswa mungkin menggunakan teknik belajar yang kurang efektif, seperti hanya membaca atau menghafal, tanpa melibatkan pemahaman mendalam. Ini dapat membuat sulit untuk mengingat informasi dalam jangka panjang.
- Kondisi Kesehatan Mental:
Stres, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya dapat menjadi hambatan serius dalam kemampuan seorang mahasiswa untuk mengingat dan memproses informasi dengan baik.
- Gangguan Lingkungan:
Faktor-faktor lingkungan, seperti kebisingan, gangguan, atau kurangnya tempat yang nyaman untuk belajar, dapat mengganggu kemampuan seorang mahasiswa untuk fokus dan mengingat informasi.
- Ketidakseimbangan Kehidupan Pribadi dan Akademis:
Mahasiswa yang mengalami ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi, pekerjaan, dan studi mungkin mengalami kesulitan dalam memberikan perhatian penuh terhadap materi pembelajaran, yang dapat mempengaruhi kemampuan mengingat.
ACTIVE RECALL
Secara rata-rata, kita akan melupakan 50% dari informasi yang kita pelajari hanya dalam satu jam saja, dan dalam 24 jam kita akan lupa sekitar 70% nya (Dr.Art Kohn). Hal tersebut terjadi karena sebenarnya melupakan adalah Proses Kognitif yang cukup penting, karena tujuannya adalah untuk membersihkan informasi yang sudah tidak relevan/tidak penting, agar proses berpikir kita menjadi lebih cepat dan efektif. Metode belajar yang hanya menggunakan cara membaca dan menghafal bisa dikatakan sebagai metode Passive Review, yaitu hanya secara pasif memasukan informasi ke otak dan membiarkan informasi yang dipelajari masuk secara alami ke otak. Tapi lama kelamaan, jika informasi tersebut sudah dianggap tidak penting oleh otak kita, lama kelamaan informasi tersebut akan dilupakan atau dibuang secara otomatis oleh otak kita. Sehingga kita perlu memberi tahu kepada otak kita bahwa ada beberapa informasi yang cukup penting dan jangan sampai dilupakan. Caranya adalah dengan bagaimana kita memasukan informasi secara aktif dengan melakukan apa yang disebut sebagai Active Recall.
Active Recall adalah cara belajar efisien yang dilakukan dengan menstimulasi informasi dari Short Term Memory (memori jangka pendek) ke dalam Long Term Memory (memori jangka panjang) kita, sehingga kita akan dengan mudah untuk melakukan Recalling atau pemanggilan kembali informasi saat kita membutuhkannya, misalnya ketika kita ujian. Ketika kita sedang menghafal suatu surat di dalam Al-Qur’an misalnya, jika kita menggunakan Passive Review, kita hanya akan membaca dan menghafal ayat per ayatnya saja. Akan Tetapi jika melakukan Active Recall, kita tidak hanya membaca dan menghafalkan ayat per ayatnya saja secara terus menerus, melainkan mencoba mendalami isi dari ayat tersebut, seperti misalnya memikirkan “ayat ini bercerita tentang apa?” , “bagaimana kira-kira ya kejadiannya waktu itu?”, “peristiwa apa ya yang melatarbelakangi diturunkannya ayat tersebut?”, intinya kita bertanya secara terus menerus didalam pikiran kita, supaya kita melakukan Review secara aktif dan juga mengeluarkan usaha yang lebih untuk mengingat dan memikirkannya, dibandingkan hanya membiarkan informasi mengalir secara pasif ke otak kita. Hal tersebut yang akan membuat otak kita akan mengetahui jika informasi tersebut merupakan informasi yang penting, sehingga tidak akan dibuang atau dihapuskan. Rehearsal atau pengulangan adalah salah satu cara untuk memasukan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Karena memori jangka pendek memiliki kapasitas yang terbatas untuk menyimpan informasi dalam jangka lama. Maka kita harus segera memindahkan informasi tersebut, apakah dengan membuangnya atau memasukkannya ke memori jangka panjang.
Ada banyak penelitian yang sudah membuktikan efektivitas dari metode Active Recall ini, pada salah satu penelitiannya menyatakan bahwa belajar kosakata baru dengan Active Recall membantu partisipan mengingat hingga 80% , jauh lebih banyak dibanding belajar dengan metode Passive Review yang hanya dapat mengingat hingga 34% saja. Berikut adalah beberapa metode dalam melakukan Active Learning :
- Spaced Repetition
Mengulang apa yang sudah kita pelajari dalam jangka waktu tertentu, misalnya seperti yang dicontohkan oleh tokoh memory grand master dunia (Dominic O’Brien), kita dapat melakukan Recall secara berkelanjutan pada waktu-waktu dibawah ini :
- Sesaat setelah dipelajari
- 1 hari setelahnya
- Setelah 3 hari
- Setelah 1 minggu
- Setelah 1 bulan
- Setelah 3 bulan
- Membuat Catatan atau Menggunakan Flash Card
Dengan menuliskan hal-hal penting pada sebuah catatan atau membuat Flash Card yang terdiri dari 2 sisi, sisi pertama berisi pertanyaan-pertanyaan tentang materi tersebut, sisi sebaliknya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut. Sehingga kita dapat membawa materi tersebut kemanapun kita pergi dan dapat dengan mudah untuk kita membaca atau melihat kembali untuk memberikan stimulus informasi tersebut agar dapat masuk ke dalam memori ingatan jangka panjang.
- Sharing Materi Yang Kita Pelajari Kepada Orang Lain
Dengan menceritakan atau mengajarkan kepada orang lain tentang materi yang tengah kita pelajari. Sehingga hal tersebut memaksa otak kita untuk menstrukturkan informasi yang kita miliki sekaligus mencoba untuk mengevaluasi atau mendapatkan pemahaman dari sudut pandang orang lain.
- Melakukan Drilling
Yaitu dengan membaca kembali dan meresapi makna dari materi yang kita pelajari secara berulang-ulang. Sama seperti halnya dalam proses menghafal Al-qur’an, terdapat istilah Muroja’ah. Cara ini juga dapat memberikan stimulus ke dalam otak kita untuk membangkitkan informasi-informasi yang sedang dipelajari.
Metode-metode diatas merupakan sebagian kecil dari cara kita untuk dapat belajar secara efektif, masih banyak metode lainnya yang dapat kita lakukan hingga kita mendapatkan metode yang paling sesuai dengan diri kita. Jadi selamat mencoba dan selamat mencari.
Referensi :